Kulon Progo, 5 Mei 2025 - UGM dan Pemda Kulon Progo melakukan audiensi untuk mengembangkan sinergi dan kolaborasi. Bertempat di Ruang Menoreh Gedung Binangun Kompleks Pemda Kulon Progo, rombongan UGM dipimpin oleh Direktur Penelitian UGM Prof. Dr. Mirwan Ushada, S.T.P., M.App.Life.Sc., melakukan audiensi kerjasama dengan Pemda Kulon Progo yang dipimpin Bupati Kulon Progo, Dr. H. R. Agung Setiawan, ST., M.Sc., M.M. Audiensi ini untuk membahas Tindak Lanjut Kerjasama Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo serta Rencana pengembangan komoditas melon di Field Research Center (FRC) UGM.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kerjasama antara UGM dan Pemda Kulon Progo yang sudah terjalin ini untuk merumuskan solusi berbasis riset terhadap berbagai tantangan pembangunan khususnya di sektor pertanian dan perekonomian di wilayah Kulon Progo. Tim UGM turut hadir audiensi Dr. Nafis Khuriyati, S.T.P., M.Agr. Ketua Satuan Tugas Pengembangan Melon FRC UGM, Dr. Wiryanta, S.T., M.T., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM, Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Prof. Dr. apt. Abdul Rohman, M.Si., Manajer Laboratorium Terpadu UGM, Dr. Nurulia Hidayah, S.Pt., M.P., Koordinator FRC UGM, dan Slamet Sujarwa, S.T., M.T., PT. dari Gama Multi Usaha Mandiri. Dalam audiensi tersebut Bupati Kulon Progo didampingi Wakil Bupati Kulon Progo, Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Sekretariat Daerah, jajaran pejabat struktural dan fungsional dari Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah, dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan.
Audiensi ini menjadi momentum penting untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat antara dunia akademik dan pemangku kebijakan daerah. Dalam sambutannya, Bupati Kulon Progo menyampaikan apresiasi atas inisiatif UGM dalam menjembatani hasil-hasil penelitian dengan kebutuhan riil masyarakat.“Kami senang jika petani bisa digerakkan untuk beralih dari kebiasaan lama menuju pola tanam yang lebih inovatif, misalnya dari menanam melon di lahan terbuka ke sistem greenhouse." ujar Bupati. Bupati juga menyambut baik pengembangan komoditas melon di Kulon Progo yang dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi dan pangsa pasar yang luas. Namun, ia menekankan beberapa tantangan yang perlu mendapat perhatian bersama, di antaranya edukasi kepada petani mengenai keunggulan sistem greenhouse dalam budidaya melon, penanganan pascapanen, standarisasi kualitas, dan strategi pemasaran produk, pengembangan varietas unggul melalui kegiatan pemuliaan (breeding) bibit melon, dan penguatan branding “Melon Kulon Progo” sebagai produk khas daerah.
Audiensi membahas berbagai permasalahan yang dihadapi Pemda Kulon Progo dalam pengembangan perekonomian dari sektor pertanian dan potensi pengembangan komoditas strategis lain seperti ikan kerapu, telur omega 3, kopi, kakao, vanili, kelapa, dan durian. Selain itu juga mencuat peluang kajian pemanfaatan lahan aerotropolis sebagai lokasi pengembangan pertanian modern, dengan catatan perlu kajian lebih lanjut mengenai dampak pantulan greenhouse terhadap keselamatan penerbangan.
Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, S.T.P., M.App.Life.Sc., menyampaikan bahwa UGM berkomitmen untuk memperkuat peran riset sebagai pendorong kemajuan daerah. “Kami melihat peran perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Ini sejalan dengan misi UGM sebagai universitas kerakyatan,” ujarnya. UGM dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akan menyusun peta jalan (roadmap) kolaborasi riset termasuk merancang pilot project di sektor pertanian berbasis greenhouse dan pengembangan komoditas unggulan lokal.
Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat Kulon Progo melalui pendekatan ilmiah dan berbasis data. Lebih dari itu, inisiatif ini juga menjadi bagian dari kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam bidang pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, pendidikan berkualitas, dan kemitraan untuk mencapai tujuan.